![]() |
Poto ilustrasi |
menyampaikan kepada keluarga pasien untuk bertemu langsung di PUSKESMAS saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
alih alih ternyata perkataan dan penyampaian Kapus Tonra tidak ditepati pada saat keluarga pasien datang ke Puskesmas dan hanya bertemu dengan beberapa orang petugas yang menyampaikan kepada keluarga pasien kalau Kapus tidak berada dikantor dan sedang pergi melayat,akhirnya keluarga pasien memutuskan untuk menunggu beberapa jam Kapus tak kunjung datang.
keinginan keluarga pasien tak terhenti sampai disitu dan ingin bertemu dengan Kepala Puskesmas karena keinginannya hendak mendapatkan kejelasan yang ril kepada pihak PUSKESMAS Tonra.
sehingga keluarga pasien mendatangi lagi kediaman Kapus dan ditemui hanya seorang anak lelaki yang mengaku sebagai anaknya,dan menyampaikan bahwa ibunya (Kepala Puskesmas),sedang keluar daerah .
dan keluarga pasien,pun merasa sangat kecewa dan sangat menyayangkan karena komunikasi lewat telepon,pun terputus (diblokir)oleh Kapus Tonra.
sedangkan menurut orang tua sang bayi pasca meninggalnya anak,nya pada proses persalinan sangat banyak menaruh curiga ,karena kejelasan tentang meninggalnya anak,nya tidak pernah dijelaskan sampai detik ini dan bahkan Kapus hanya selalu menghindar .
"Anak saya lahir normal,kok bisa meninggal?Ini ada apa?. Saya hanya mau cari tau malah
ditutupi informasi."Tutur SA saat dikonfirmasi di kediamannya di Desa Rappa, kecamatan Tonra, Bone,Sabtu (04/07/2020).
kekecewaan keluarga pasien bertambah dikarenakan beberapa kali didatangi rumahnya dengan waktu yang berbeda namun yang didapatkan keluarga pasien hanyalah dalih,sepatah kata kalau"ibu kapus keluar daerah" kata orag dirumahnya.
namun berbeda dengan tetangga Kapus mengatakan kalau,ibu kapus itu ada di disekitar rumah,nya.
"Adaji itu di sekitar sini, saya liat tadi." Sebut salah seorang warga yang tidak ingin namanya diketahui.
cn86/in/grp